Tomoko Sonoda, Berawal Dari Petugas Parkir Hingga Menjadi Head Brewer!
By • Tuesday, 5 March 2019

Saat peraturan mengenai peracikan bir di Jepang mulai mengendur pada pertengahan tahun 1990, tidak jarang perusahaan resor raksasa di Jepang yang membuka brewery. Bahkan sebuah perusahaan raksasa yaitu Oriental Land Company (OLC) yang menjalankan taman hiburan Disney juga memiliki brewery sendiri lho!

Nama brewery yang dimiliki OLC ini pasti mengingatkanmu dengan nama sebuah game ps1 yang sering kamu mainkan dulu, brewery tersebut bernama Harvestmoon. Brewery asal Jepang ini memiliki sejarah menarik yang cukup panjang.

Pada tahun 1996, perusahaan OLC dan Ikspiari semakin berkembang. Mereka membuka mall kelas atas dan gerbang ke taman hiburan. Pada tahun 2001, mereka secara resmi membuka taman hiburan bernama DisneySea.

Tidak sampai disitu, perusahaan besar tersebut menginginkan sebuah brewery yang bisa menyediakan bir untuk restoran dan hotel di sekitar Disney. Tomoko Sonoda yang dulunya bertugas sebagai petugas parkir memberanikan diri untuk mendaftar dan berkompetisi dengan 40 orang lainnya untuk menjadi seorang head brewer.

“Saat mereka menanyakan kenapa aku ingin bergabung dengan brewery, aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai bir dan aku menginginkan tantangan untuk memicu diri apakah aku bisa menciptakan sesuatu yang baru,” kata Sonoda.

Karena pernyataannya yang meyakinkan, Sonoda akhirnya terpilih menjadi seorang head brewer. Dalam empat tahun pertama, Sonoda mempelajari bagaimana meracik bir, menjadi juri bir bersertifikat, menambah pengalaman dengan membantu di brewery dan tentu saja mencicipi berbagai macam jenis bir.

Metode yang dilakukan cukup baik. Saat Sonoda memperdalam ilmu tentang bir, banyak brewery yang terburu-buru memproduksi bir dengan menggunakan tenaga brewer yang minim pengalaman. Bahkan sebelum Harvestmoon meracik bir pertamanya, sudah banyak brewery yang buka dan tutup.

“Pada waktu itu, brewer di Jepang hanya memproduksi jenis-jenis bir yang monoton seperti helles dan weizen. Sedangkan pada saat aku di Eropa, aku mencicipi berbagai macam jenis bir yang berbeda-beda dan aku sadar bahwa setidaknya sebuah brewery harus memiliki lima jenis bir lain dengan tujuan memperlihatkan ke konsumen jenis bir yang lebih beragam,” imbuh Sonoda.

Di Republik Ceko, Sonoda memiliki kesempatan untuk mencicipi bir berjenis dark lager yang bernama U Fleku’s dan ia langsung jatuh cinta terhadap bir tersebut. Dark lager itu berbeda lho dengan stout, nah untuk mengetahui apa perbedaannya coba klik di sini.

“Aku ingin meracik sesuatu yang sama: lembut, dark beer yang easy to drink, namun bukan stout atau apapun yang manis.” Setelah melakukan beberapa percobaan, akhirnya bir pertama Harvestmoon lahir, yaitu Harvestmoon Schwarz.

Bir lainnya yang terdapat dalam menu merupakan selera pribadi Sonoda namun ia tetap memperhatikan keinginan dan selera konsumen. “Rata-rata orang yang berkunjung adalah turis. Untuk turis, kami menyediakan bir kriya untuk dicicipi dan setelah itu kami menyajikan bir dengan karakter yang kuat, beralkohol tinggi dan cenderung hoppy.” Kata Sonoda.

Konsumen juga cukup menggemari bir jenis lager khas Jepang, mereka kerap menanyakan bir tersebut dan bir yang memiliki karakter rasa yang sama. “Biasanya konsumen akan mencicipi Harvestmoon pilsner sebagai pembuka, bir tersebut diproduksi sebanyak 100 kiloliter per tahun,” Imbuh Sonoda

Menurut Sonoda, bir hasil racikan Harvestmoon biasanya dijual di Roti’s House, kafe, hotel dan resor lainnya yang terdapat di DisneySea. Sementara itu, 15% sisanya didistribusi ke bar, supermarket dan toko minuman yang terdapat di daerah Prefektur Chiba.

Meskipun sudah bekerja selama puluhan tahun, Sonoda tetap semangat meracik bir untuk memuaskan dahaga pelanggan yang datang. Tentu saja hal yang dilakukan Sonoda bisa kita contoh, ia menghabiskan waktu selama bertahun-tahun untuk belajar dan tidak terburu-buru memproduksi bir.

Yuk calon-calon brewer handal di Indonesia jangan pernah berhenti memperdalam ilmu bir kalian ya agar bisa menciptakan bir dengan rasa ciamik yang cocok di lidah siapapun. Cheers!

RY

Via: Japantimes

Share this :