Setelah Jepang, China dan Thailand, tren craft beer akhirnya bergerak ke asia bagian selatan yakni negri Hindustan, India. Menurut economic times, kini ada lebih dari 25 rumah pembuatan bir independen di Bangalore. Sedangkan kota-kota besar di India seperti Mumbai memiliki jumlah peminum craft beer yang semakin meningkat.

Sebenarnya orang-orang India lebih menyukai minum whisky ketimbang bir sehingga negara mereka juga dikenal sebagai liquor drinking country. Saat ini penjualan bir di India masih didominasi oleh perusahaan bir makro seperti Kingfisher.
Namun sekarang, Kingfisher mulai tergeser oleh craft beer yang menarik perhatian para penikmat bir.

Meenakshi Raju, pemilik brewpup Biere Club mengatakan kepada Economic Times bahwa selera konsumen masa kini sudah semakin tinggi. Demografi peminum bir di India pun juga meluas dari yang muda, middle age hingga paru baya yang berjalan dengan tongkat.Raju sendiri dan kakanya membuka Biere Club setelah pulang traveling dari Eropa dan Amerika, dimana mereka mulai ngeh’ kalau micro brewery dan brewpubs tengah membahana disana.

Dari segi konsumen bir di India, mereka memang terlihat antusias dengan produsen bir baru di India dan juga jenis bir barunya. Konsumen bosan menyesap bir dari botol yang biasa mereka minum; walaupun sebenarnya tidak ada yang salah dengan botol-botol bir biasa itu. Wajah-wajah baru dalam scene bir biasanya akan membawa kesegaran berbeda bagi para penikmatnya.

Revolusi craft beer di India memang datang terlambat ketimbang di Amerika. Hambatannya ada pada peraturan pemerintah; beberapa negara bagian di India masih berpartisipasi dalam pelarangan alkohol, sedangkan yang lainnya memberlakukan pajak besar untuk urusan import alkohol.

Komunitas craft beer di India mulai dibangun untuk mengajak penikmat bir mengenal para pembuat bir lebih dekat, berelaksasi bersama di pub dan menghargai sebuah cita rasa bir.

Seru sekali! Mungkin nggak ya virus craft beer menular sampai ke Indonesia?

Via: firstwefeast