Salah Kaprah Soal Bir Hitam, Benar Bikin Penikmat Bir Enggan Menyesapnya di Cuaca Panas?
By • Sunday, 9 September 2018

Dark beer-porter, stout dan black IPA seringkali mengalami masalah saat cuaca panas mulai menyerang berhari-hari.Kalau kalian biasanya minum lager saat hari sedang terik-teriknya, it’s time to step up yo game. Musim panas bukan hanya milik lager, tapi juga stout! Hanya karena bir dengan warna gelap tidak bisa diasumsikan kalau jenis ini akan terlalu berat untuk dinikmati di saat-saat cuaca panas.

Kami rasa terdapat kesalahpahaman berkepanjangan ketika kita merasa bahwa bir berwarna gelap sudah berarti berat, ataupun nggak cukup segar dinikmati saat terik dibanding segelas flavoured beer atau light beer. Menurut Mark Theisen, head brewer di Coronado Brewing Company, California. Terdapat beberapa pilihan bir hitam yang cocok dinikmati saat musim panas. Contohnya, bir dengan tipe milk stout yang memiliki rasa diibaratkan seperti menikmati sebuah es kopi dengan krim dan gula saat siang bolong.

Selain itu menurut Ben Clark, brewmaster Flying Dog Brewery dari Chesapeake, Maryland, bir berwarna gelap dapat menjadi kontras yang indah saat kamu menikmati makanan-makanan khas musim panas. Clark menyatakan ketika memilih bir ada hal lebih penting lainnya dibandingkan persoalan tipe bir, yaitu kamu harus memahami dengan siapa kamu, apa lagu yang dialunkan, atau apa yang kamu makan dan hal lainnya. Sebab faktor-faktor tersebut yang menentukkan bir akan cukup nikmat atau tidak untuk dinikmati.

Sedangkan Dave Engbers, co-founder dari Founder Brewing Co., bilang; jangan biarkan temperatur cuaca di luar ngatur-ngatur apa yang ingin kita minum. Bir itu bisa dinikmati kapan saja, Dave juga bilang “Sejujurnya saya sangat suka menikmati oatmeal stout di musim/cuaca panas”.

Dan untuk para penikmat bir yang masih tidak yakin kalau bir hitam cocok dinikmati sekalipun pada cuaca panas, sebuah brewery di Amerika sedang menawarkan untuk meracik dark beer dengan warna lebih cerah, berwarna putih, atau bisa kita sebut albino stout! Dark stout mengilhami warna gelap melalui proses pemanggangan malt, sedangan blonde stout hampir sama persis memiliki karakter yang dimiliki dark stout. Hanya saja ia tidak menggunakan roasted malt melainkan kopi atau cokelat untuk memberikan sensasi panggang tapi nggak membuat warnanya menjadi gelap.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Natalie Salunke (@beerdidlady) on

Goal dari pembuatan bir ini adalah membuat penikmat bir yang parno dengan warna gelap dari stout dan sering kali menganggap bir jenis ini terlalu berat bisa menyesap bir ini secara sadar atau tanpa sadar dengan tidak menghiraukan penilaiannnya terhadap stout lagi.

Wah, solusi yang cukup unik bukan? Kalau pendapatmu tentang bir hitam bagaimana? Share ya di kolom komentar dan jangan lupa juga bagikan artikel ini ke yang lainnya ya, agar tidak salah lagi menilai bir berwarna mahoni ini. Cheers!

SC

Via: OCT

Share this :