Bagi mereka yang terbiasa berjalan di luar arus utama, kebebasan dalam berkarya memang tidak mengenal kata batas. Apa pun bisa terjadi dan hasilnya terkadang melahirkan sebuah kontroversi yang justru membuat kita tersenyum.
Adalah Vince Desrosiers, seorang head brewer dari Dock Street, sebuah microbrewery yang terletak di Philadelphia, Amerika Serikat. Vince sepertinya terobsesi untuk menghasilkan sebuah produk aging beer yang prosesnya membutuhkan keuletan dan ekstra ketelitian. Ini kurang lebih sama prosesnya ketika hendak membuat sebuah aging wine yang elemen utamanya bergantung pada kandungan oksigen. Semakin sedikit oksigen yang terkandung maka akan semakin baik, karena minimnya oksigen dapat memperlambat proses oksidasi yang dapat menyebabkan rasa alami bir yang memburuk dengan cepat. Suhu dan temperatur juga merupakan faktor yang dapat mempercepat proses oksidasi.
Seperti yang dikutip dari Philadelphia Magazine, produk bir teranyar yang akan dibuat oleh Vince merupakan hasil ‘kolaborasi’ dengan grup hip hop legendaris Wu-Tang Clan. Dalam prosesnya, Vince akan melakukan streaming lagu-lagu Wu-Tang Clan dari Spotify selama 24 jam setiap hari dalam kurun waktu 6 bulan ke depan, bersamaan dengan proses brewery tersebut. Bir ini nantinya akan memiliki campuran rasa dari nanas dan jeruk. Lebih kerennya lagi, bir tersebut akan dibaptis dengan nama yang sama dengan salah satu judul lagu yang diambil dari album pertama Wu-Tang Clan di tahun 1993, Ain’t Nuthin to Fu*k With.
So, it’s official. We are aging a beer with Wu Tang. @zoowithroy @meechone @cranekicker spotify playing 24/7 pic.twitter.com/4Crj0K1QV4
— vincethebrewer (@vincethebrewer) May 21, 2015
Vince Desrosiers mengakui adanya sebuah gimmick secara alami dalam sebuah proses brewing dengan menggunakan musik, namun ia baru menanggapi secara serius ketika memulai proses tersebut. “Awalnya saya berpikir ini sebagai lelucon. Lalu kami mulai berandai-andai, apakah elemen bass dari sebuah lagu dapat menghasilkan getaran yang cukup untuk menggerakan ragi dan menciptakan rasa yang beragam selama proses fermentasi?” ujarnya. “Saya banyak mendengarkan musik ketika sedang berada di brewery dan selalu memiliki keinginan untuk bisa membuat suatu serial bir berdasarkan musik yang saya sukai,” lanjut Vince. “Memang ini bukanlah pemikiran yang orisinil, namun selera musik saya tidak terbatas dan sudah menyebar ke berbagai penjuru ruang. Wu-Tang sepertinya tempat yang cocok untuk memulai.”
Copyright Beergembira.com. All rights reserved. 2024.