Bir biasanya diracik dengan CO2 agar penikmatnya dapat merasakan sensasi menyegarkan saat soda tersebut meletup perlahan di mulut. Nah ternyata selain CO2, ada beberapa brewer yang meracik bir menggunakan nitrogen lho! Hmm kira-kira apa sih bir nitro?

Mengenai bir nitrogen, Guinness telah dikenal luas dalam waktu yang cukup lama karena Guinness-lah yang mengembangkan dan memopulerkan proses penambahan gas nitrogen ke dalam bir.

Hasilnya, aroma dan cita rasa bir menjadi lebih lembut dan bir nitro menawarkan sensasi rasa bir yang creamy di mulut. Lantas bagaimana nitrogen bisa memberikan dampak sedemikian rupa? Kuncinya ada pada gelembung yang dihasilkan.

Umumnya bir tradisional pasti berkarbonasi, hal tersebut merupakan proses yang biasanya terjadi secara alami saat proses fermentasi. Setelah ragi mengubah gula menjadi alkohol, proses tersebut juga menghasilkan karbon dioksida. Selain itu, brewer juga bisa menambahkan karbonasi pada saat proses pembotolan atau pengemasan.

Umumnya bir nitro mengandung karbonasi yang ringan. Tapi dengan tambahan nitrogen—gas tidak larut yang berbentuk sangat kecil dan gelembungnya jauh lebih banyak dari karbon dioksida—memberikan tekstur rasa yang lembut pada bir.

Sebenarnya banyak brewer yang cenderung menghindari menggunakan nitrogen pada bir. Memasukan gas ke bir racikan mereka merupakan sebuah tantangan karena tidak semua bir cocok dengan nitrogen. Biasanya bir nitro yang paling mudah di temui di bar-bar adalah produk dari Guinness.

Namun seiring berjalannya waktu, dunia per-bir-an mulai berubah. Meskipun beberapa penggemar craft beer masih banyak yang menganggap bahwa nitrogen merupakan kutukan untuk bir, sebagian lainnya justru menyukai tekstur, aroma dan cita rasa yang ditawarkan oleh bir nitro. Yup, semua kembali pada selera masing-masing.

Selama beberapa tahun, produk bir nitro dari Guinness memang mendominasi. Namun sekarang bir nitro memiliki banyak varian dari berbagai macam brewery. Kamu sendiri apa sudah pernah coba bir nitro? Jika sudah share pengalaman kamu di kolom komentar ya!

RY

Via: Food&Wine