University of New Hampshire Merilis Bir Terbaru!
By • Saturday, 16 March 2019

Menjadi seorang brewer ternyata tidak mudah. Bagi kamu yang bercita-cita ingin menjadi seorang brewer handal, langkah awalnya adalah memperdalam ilmu tentang bir. Mulai dari bahan hingga proses meracik bir dengan tepat.

Selain ilmu pengetahuan yang mumpuni serta bahan baku yang berkualitas, kamu juga harus melatih kepekaan lidahmu agar rasa bir yang dihasilkan nikmat dan berkarakter. Kalau kamu merasa ingin lebih memperdalam ilmu tentang bir, ada sebuah universitas yang membuka kelas tentang bir. Universitas tersebut bernama University of New Hampshire.

Kabarnya baru-baru ini para pelajar di University of New Hampshire merilis bir terbaru mereka. Bir tersebut bernama George Squashington. Bir berjenis pale ale ini adalah bir kedua yang diluncurkan dari hasil kerja sama dengan New Hampshire Agricultural Experiment Station.

Para pelajar di sana menggunakan labu madu yang ditanam di Universitas tersebut. Pembiakan tanaman labu merupakan salah satu program yang sedang berjalan di University of New Hampshire.

Cheryl Parker selaku manajer di laboratorium sains UNH Brewing mengatakan bahwa para pelajar meracik bir jenis pale ale yang hoppy dengan menggunakan ragi ale Inggris dan Amerika yang ditambah dengan gula merah.

Sementara itu, jelai yang mereka gunakan sebagai bahan dasar malt adalah jelai Marris Otter yang berasal dari Inggris. Untuk mengangkat karakter rasa dan menghadirkan rasa manis dengan sentuhan rasa kacang, caramel malt juga ditambahkan pada saat peracikan.

Menurut Cheryl Parker, kebanyakan bir labu yang biasanya laris manis pada bulan Oktober tidak menggunakan labu asli. Menurutnya, labu cukup sulit didapat pada bulan Oktober dan bir yang diracik menggunakan buah labu pada saat Halloween adalah hal yang hampir tidak mungkin terjadi di wilayah ia tinggal. Ia berpendapat bahwa banyak brewer yang menggunakan pengekstrak rasa labu dan bahkan bumbu pai untuk menciptakan bir rasa labu.

UNH menjelaskan bahwa bir yang sedang diracik mengacu kepada bir labu berjenis ale yang dikembangkan pada zaman kolonial dulu. Untuk menciptakan rasa yang pas, proses mashing menggunakan labu madu yang dipanggang. Setelah itu, mereka menambahkan gula merah untuk mengangkat cita rasa yang klasik.

“Banyak cara menggunakan labu sebagai bahan campuran untuk meracik bir, namun menurut sejarah, labu digunakan bukan untuk menambah cita rasa bir. Konon labu hanya diambil sari patinya saja. Nantinya pati tersebut kami tambahkan ke dalam biji-bijian dan membiarkan enzim dari jelai mengubah pati menjadi gula untuk ragi yang kami gunakan. Bir ini akan menjadi yang sempurna dan kami berjanji rasanya tidak akan seperti pai labu,” kata Cheryl Parker.

Musim gugur lalu, mereka juga merilis bir berjenis sour. Uniknya, para pelajar di The University of New Hampshire membuat bir menggunakan buah kiwi! Buah tersebut juga didapat dari universitas karena mereka juga melakukan pembiakan terhadap buah kiwi sebagai proyek penelitian.

Cheryl Parker berpendapat bahwa kerja sama dengan NH Agricultural Experiment Station dapat memperluas program akademis. Memberi kesempatan kepada para pelajar untuk berkolaborasi dan belajar mengenai hal penting di UNH dengan tambahan mempelajari produk lokal yang sedang dalam tahap pengembangan adalah hal yang baik.

Pasti nikmat ya rasanya, apalagi jika disajikan dingin. Sentuhan rasa kacang yang disusul rasa manis serta rasa labu yang seimbang dijamin dapat membuat siapapun terkesima dengan rasanya. Kamu sendiri apakah tertarik untuk mencicipi bir ini?

RY

Via: WMUR

Share this :